Sabtu, 22 November 2014

Barka-D Never Die

Kenangan waktu sekolah memang tidak bisa di lupakan apalagi bersama teman-teman yang gokil, lucu dan cerita yang takkan pernah terlupakan. dan ini cerita ku bersama teman-teman ku di kelas IX-D Nesatma Angkatan 2011/2013 :


























Cabang-Cabang Biologi


Beberapa cabang-cabang ilmu biologi antara lain :

1.Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
1. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
2. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
3. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
4. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
5. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
6. Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
7. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
8. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
9. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
10. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
11. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
12. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
13. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
14. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
15. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
16. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
17. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
18. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
19. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
20. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
21. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
22. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
23. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
24. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
25. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
26. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
27. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
28. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
29. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
30. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
31. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
32. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
33. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
34. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
35. filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
36. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
37. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
38. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
39. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
40. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
41. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
42. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
43. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
44. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
45. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
46. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
47. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
48. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
49. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
50. Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan
51. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
52. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
53. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
54. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
55. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang molusk
56. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
57. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
58. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
59. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism
60. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
61. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
62. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
63. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematod
64. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
65. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem sara
66. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
67. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
68. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
69. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
70. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
71. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
72. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
73. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
74. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
75. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
76. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
77. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
78. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
79. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
80. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
81. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
82. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
83. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
84. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
85. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
86. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan pak
87. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-par
88. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
89. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
90. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
91. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
92. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
93. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
94. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
95. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
96. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
97. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
98. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
99. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
100. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
101. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan

Laporan Pengamatan Biologi Enzim Katalase



      A.    Tujuan
Mempelajari kerja enzim dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

       B.     Landasan Teori
Enzim merupakan suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator dalam reaksi penguraian (katabolisme) dan penyusunan (anabolisme) suatu zat yang terjadi di dalam sel mahluk hidup.
Secara kimia enzim yang lengkap (haloenzim) tersusun atas dua bagian/komponen yaitu bagian protein (apoenzim) yang bersifat termolabil (tidak tahan panas) dan bagian bukan protein (gugus prostetik) yang bersifat aktif.
Berdasarkan peristiwa yang terjadi di dalam suatu reaksi, enzim digolongkan menjadi dua yaitu :
1.      Enzim Desmolase, merupakan enzim yang dapat memecah ikatan C-C atau C-N.
Contohnya : Enzim Katalase, Dehydrogenase, Peroksidase, dan Karboksilase.
2.      Enzim Hydrolase, merupakan enzim dengan adanya air atau dengan penambahan air dapat mengubah suatu substrat menjadi hasil akhir.
Contohnya : Prostase, Lipase, dan Karboksilase.

Ø  Sifat-sifat Enzim :
a.         Berfungsi sebagai biokatalisator
b.        Merupakan suatu protein
c.         Bekerja secara khusus/spesifik
d.        Dapat bekerja secara bolak-balik (irreversible)
e.         Diperlukan dalam jumlah sedikit
f.         Rusak oleh panas.

       C.    Alat dan Bahan
·           Lumpang Porselin
·           Penumbuk Porselin
·           Tabung Reaksi
·           Pipet
·           Corong
·           Pembakar Spiritus
·           Kapas
·           Lidi
·           Hati Ayam
·           H2O2
·           H2SO4
·           NaOH
·           KOH

        D.    Langkah Kerja
1.      Membuat ekstrak hati dengan cara :
Menumbuk hati ayam dalam lumping porselen hingga lumat dan tambahkan air setengah tabung reaksi, kemudian saring dengan kapas yang dimasukan ke dalam corong.
2.      Meyelidiki aktivitas enzim katalase :
ü  Masukan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi 1 kurang lebih sampai ¼ tabung reaksi, lalu masukan 5-8 tetes H2O2, kemudian amati yang terjadi. Masukan bara lidi kedalam tabung reaksi dan amati yang terjadi.
ü  Masukan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi 2 kurang lebih sampai ¼ tabung reaksi, lalu masukan 5-8 tetes H2O2 dan 5 tetes KOH, kemudian amati yang terjadi. Masukan bara lidi kedalam tabung reaksi dan amati yang terjadi.
ü  Masukan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi 3 kurang lebih sampai ¼ tabung reaksi, lalu masukan 5-8 tetes H2O2 dan 5 tetes H2SO4, kemudian amati yang terjadi. Masukan bara lidi kedalam tabung reaksi dan amati yang terjadi.
ü  Masukan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi 1 kurang lebih sampai ¼ tabung reaksi, lalu masukan 5-8 tetes H2O2 dan Panaskan, kemudian amati yang terjadi. Masukan bara lidi kedalam tabung reaksi dan amati yang terjadi.


        E.     Hasil Pengamatan
Tabung
Ekstrak Hati
Gelembung
Nyala Api
1
H2O2
++
+++
2
H2O2 + KOH
+++
+
3
H2O2 + H2SO4
++
+++
4
H2O2 + Dipanaskan
+++
+++

Keterangan :    -          = Tidak Ada
                        +          = Ada
                        ++        = Banyak
                        +++     = Banyak Sekali

       F.     Permasalahan
1.         Mengapa H2O2 digunakan sebagai bahan percobaan untuk mengamati enzim katalase?
2.         Mengapa hati digunakan sebagai indikator?
3.         Mengapa pada masing-masing ekstrak hati setelah di tetesi H2O2 menunjukan reaksi adanya gelombang udara? Jelaskan!
4.         Buatlah kesimpulan dari pengamatan ini?
Jawaban :
1.      Karena H2O2 adalah senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu H2O2 dikumpulkan dalam peroksisom kemudian didegradasi oleh enzim katalase menjadi hidrogen dan oksigen.
H2O2 ð H2O + ½ O2
2.      Hati ayam digunakan sebagai indikator karena banyak mengandung enzim katalase
3.      Karena enzim yang bekerja pada H2O2 dapat bekerja secara maksimal dalam keadaan netral dan suhu normal menguraikan H2O2 menjadi H2 dan O2 yang berperan sebagai gelembung udara
4.  Enzim katalase adalah senyawa yang di bentuk organisme. Enzim percernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan enzim katalase ialah mengurai hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat racun. Dengan adanya enzim katalase, senyawa hidrogen peroksida (H2O2) dapat di muraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).