ETOS USAHA DAN ETOS
KERJA
$ygr'¯»ttûïÏ%©!$#(#þqãZtB#uä(#qà)ÏÿRr&`ÏBÏM»t6ÍhsÛ$tBóOçFö;|¡2!$£JÏBur$oYô_t÷zr&Nä3s9z`ÏiBÇÚöF{$#(wur(#qßJ£Jus?y]Î7yø9$#çm÷ZÏBtbqà)ÏÿYè?NçGó¡s9urÏmÉÏ{$t«Î/HwÎ)br&(#qàÒÏJøóè?ÏmÏù4(#þqßJn=ôã$#ur¨br&©!$#;ÓÍ_xîîÏJymÇËÏÐÈ
Artinya
:
Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.( Qs. Al-Baqarah : 267 )
(#qà)ÏÿRr& : nafkah
OçFö;|¡2 : hasil usahamu
Pada ayat diatas dijelaskan bahwa yang dinafkahkan
itu adalah dari hasil usaha kamu dan dari apa yang kami, yakni Allah swt
keluarkan dari bumi.
Tentu saja hasil usaha manusia bermacam-macam,
bahkan dari hari ke hari dapat muncul usaha-usaha baru yang belum dikenal
sebelumnya seperti usaha jasa dengan keanekaragamannya. Demikian juga yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu,yakni
hasil pertanian. Kalau memahami perintah ayat ini dalam arti perintah
wajib, maka semua hasil usaha apapun wajib di zakati, termasuk gaji yang
diperoleh seorang pegawai, jika gajinya telah memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan dalam konteks zakat. Demikian juga dengan hasil pertanian,baik yang
telah dikenal pada masa nabi saw, atau yang tidak dikenal di tempat turunnya
ayat ini. Hasil pertanian seperti cengkih, lada, buah-buahan, dan lain-lain,
semua dicakup oleh makna kalimat yang kami keluarkan dari bumi.
Kewajiban berusaha
(iktisab)
Tidak ada suatu agama pun yang mewajibkan bekerja
sebagaiman halnya Islam mewajibkan kepada semua pengikutnya.Islam tidak
mengajrkan kaumnya menjauhkan diri dari pencaharian penghidupan dan hidup hanya
dari pemberian orang. Tidak ada dalam masyarakat islam, orang-orang yang
sifatnya non-produktif dan hidup secara parasit yang menyandarkan nasibnya kepada
orang lain.
Teori peuparisme tidak mungkin tumbuh dalam ajaran
agama islam. Memang ada ajaran zuhud dalam islam yang diartikan oleh kaum
tasawuf gadungan yaitu jijik pada dunia dan segala harta bendanya, dan
mengatakan bahwa dunia adalah bangkai dan siapayang menyukainya seperti anjing
yang memakan bangkai. Interpretasi ini telah menyesatkan kaum muslimin selama
berabad-abad lamanya di zaman colonial,dan memberi senjata yang tajam di tangan
kaum imperalis untuk menidurkan umat islam dan mengorek kekayaan tanah air kita
untuk diangkut ke negeri Eropa.
Padahal ajaran zuhud berarti mensucikan diri dari
nafsu harta dan kebendaan, tanpa mengurangi aktivitas dalam perjuangan mencari
penghidupan. Struggle for life (berjuangbuntuk hidup) haruslah tertanam dalam
jiwa tiap-tiap muslimin,seperti juga beramal untuk akhirat. Sebagaimana sabda rasulullah saw :
Artinya
; berusahalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan
beramalah untuk akhirat mu seolah-olah kamu akan mati besok pagi.
Selain
ayat diatas (QS. Al-Baqarah ayat 267) Allah juga memerintahkan kepada manusia
untuk usaha dan bekerja dalam surat Al-mulk ayat 15,yang berbunyi :
uqèdÏ%©!$#@yèy_ãNä3s9uÚöF{$#Zwqä9s(#qà±øB$$sùÎû$pkÈ:Ï.$uZtB(#qè=ä.ur`ÏB¾ÏmÏ%øÍh(Ïmøs9Î)urâqà±Y9$#ÇÊÎÈ
Artinya
:
Dialah
yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan.
Dalam ayat tersebut dengan jelas meminta kepada
manusia yang beriman untuk mengembara ke tempat yang jauh untuk memperbaiki
taraf ekonomi mereka dan seterusnya membawa kemakmuran kepada Negara. Prinsip
inilah yang mendasari kehidupan sahabat Rasulullah saw, sayiddina Umar ra
khalifah ke-2,selalu menularkan kepadapengikutnya. Apabila beliau mengantar
tentara-tentara islam untuk memerangi orang Parsi, beliau berkata :
Wahai
orang muslimin, kamu mengetahuisatu-satunya sumber kehidupan di hijar ialah
dengan bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencari padang rumput.
Disinilah tiada sumber kehidupan yang lain.
Jarir bin Abdullah Bajali, seorang sahabat
rasulullah saw merupakan panutan bagi kaumnya, dia ingin menetap di syiria
bersama-sama kaumnya. Umar ra yang mengetahui bumi Irak lebih subur dari syiria
menasehatimereka “kamu tidak perlu ke Syiria, pergilah ke Irak tinggalkan
negeri yang telah dikurangkan kemakmurannya oleh Allah.Pergilah memperjuangkan
Negara yang memiliki semua sumber kehidupan. Aku yakin bahwa Allah akan memberi
kamu juga, kamu akan mendapat faedah daripada sumber kehidupan tersebut.
Seperti
sabda rasulullah saw :
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ s: التَّاجِرُ الأَمِيْنُ الصَّدُوْقُ مَعَ النَّبِيِّيْنَ
والشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ. {رواه الترمذى}.
“Rasulullah
Saw. bersabda: “Seorang pebisnis yang jujur lagi dapat dipercaya (kelak akan
dikumpulkan) bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada.” (HR.
Tirmidzi).
Dalam
Qs. Al-Jumu’ah ayat 9-11 Allah berfirman :
$pkr'¯»ttsûïÏ%©!$#(#þqãZtB#uä#sÎ)ÏqçRÍo4qn=¢Á=Ï9`ÏBÏQöqtÏpyèßJàfø9$#(#öqyèó$$sù4n<Î)Ìø.Ï«!$#(#râsuryìøt7ø9$#4öNä3Ï9ºs×öyzöNä3©9bÎ)óOçGYä.tbqßJn=÷ès?ÇÒÈ#sÎ*sùÏMuÅÒè%äo4qn=¢Á9$#(#rãϱtFR$$sùÎûÇÚöF{$#(#qäótGö/$#ur`ÏBÈ@ôÒsù«!$#(#rãä.ø$#ur©!$##ZÏWx.ö/ä3¯=yè©9tbqßsÎ=øÿè?ÇÊÉÈ#sÎ)ur(#÷rr&u¸ot»pgÏB÷rr&#·qølm;(#þqÒxÿR$#$pkös9Î)x8qä.ts?ur$VJͬ!$s%4ö@è%$tByZÏã«!$#×öyzz`ÏiBÈqôg¯=9$#z`ÏBurÍot»yfÏnF9$#4ª!$#urçöyztûüÏ%κ§9$#ÇÊÊÈ
Artinya
:
9.
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475].
yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
10.
apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
11.
dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah:
"Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.
Ayat diatas menyatakan, “ hai orang-orang yang
beriman, apabila diseru yakni dikumandangkan adzan oleh siapapun untuk shalat
pada dzuhur hariJum’at, maka bersegeralah kuatkan tekad danlangkah jangan
bermalas-malas apalagi mengabaikannya, untuk menuju dzikrullah menghadiri
shalat dan khutbah jumat. Dan tinggalkanlah jual beli yakni segala macam
interaksi dalam bentuk dan kepentingan apapun bahkan semua yang dapat mengurangi
perhatian terhadap shalat jum’at.Demikian itulah yakni menghadiri acara jumat,
yang baik buat kamu, jika kamu mengetahui kebaikannya pastilah kamu
mengindahkan perintah ini.
Lalu apabila telah
ditunaikan shalat, maka jika kamu mau, maka bertebaranlah di muka bumi untuk
tujuan apapun yang dibenarkan allah dan carilah dengan bersungguh-sungguh
sebagian dari karunia allah karenakarunia allah sngat banyak dan tidak mungkin
kamu dapat mengambil seluruhnya, dan ingatlah allah banyak-banyak jangan sampai
kesungguhan kamu mencari karunia itu melengahkan kamu. Berdzikirlah dari saat
ke saat dan setiap tempat dengan hati atau berama lidah kamu supaya kamu
beruntung memperoleh apa yang kamu dambakan.
لَاْنْ يَاْخُذَأَحَدُكُمْ حَبْلَهُ فَيَأ تِيَ بِحُزْمَةِ اْلحَطَبِ عَلَىَ
ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا فَيَكَفَّ اللهُ بِهَا وَخْهَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ
أَعْطَوْهُ أَوْمَنَعُوهُ
Artinya “ Kalau kalian mau mengambil seutas tali kemudian menggunakannya untuk
mengikat kayu bakar, menggendongnya di atas punggungnya kemudian menjualnya
agar Allah menyelamatkan kehormatan dirinya adalah lebih baik dari pada dia
meminta-minta kepada orang lain, yang ada kalanya dia diberi atau tidak”.(HR.
Bukhari-Muslim).
عن أبي عبد الله الزبير بن العوام رضي الله عنه قال: قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم: لأن يأخذ أحدكم أحبله ثم يأتي الجبل، فيأتي بحزمةٍ
من حطبٍ على ظهره فيبيعها، فيكف الله بها وجهه، خيرٌ له من أن يسأل الناس،أعطوه أو
منعوه. رواه البخاري.
Dari Abu Abdillah yaitu az-Zubair bin
al-Awwam r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Niscayalah jikalau
seseorang dari engkau semua itu mengambil tali-talinya – untuk mengikat – lalu
ia datang di gunung, kemudian ia datang kembali – di negerinya – dengan membawa
sebongkokan kayu bakar di atas punggungnya, lalu menjualnya,kemudian dengan
cara sedemikian itu Allah menahan wajahnya – yakni dicukupi kebutuhannya, maka
hal yang semacam itu adalah lebih baik baginya daripada meminta-minta sesuatu
pada orang-orang, baik mereka itu suka memberinya atau menolaknya.” (Riwayat
Bukhari)Catatan :
Jika huruf arabnya gak kebaca coba download Quran In Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar